Cara Budidaya Bengkoang Bagi Pemula

Bengkoang atau bengkuang(Pachyrhizus erosus ), merupakan salah satu jenis tanaman umbi-umbian menjalar yang berasal dari Benua Amerika. Memiliki ciri-ciri fisik memiliki kulit umbi yang berwarna coklat dengan daging di dalamnya berwarna putih, dengan batang yang menjalar atau membelit pada tumbuhan di sekitarnya. Bengkoang memiliki segudang manfaat bagi manusia, selain sebagai buah karena memiliki rasa yang cukup manis, bengkoang juga dapat dimanfaatkan sebagai tepung dan bahan obat ataupun kosmetik.

Permintaan pasar domestik maupun manca negara akan kebutuhan bengkoang sebagai bahan obat maupun kosmetik, menjadikan pembudidayaan bengkoang menjadi salah satu alternatif bisnis atau kegiatan ekonomi yang memiliki prospek yang cukup bagus untuk dilakukan.

Dalam segi pembudidayaan, bengkoang juga termasuk tanaman yang cukup mudah penanaman dan perawatan. Dalam pembudidayaan bengkoang, kamu tidak perlu menyiapkan lahan dengan ukuran yang luas, kamu dapat menjadikan bengkoang sebagai tanaman sela.

Bagi kamu yang tertarik melakukan budidaya bengkoang, entah sebagai bahan pangan ataupun lahan bisnis, berikut ada beberapa prosedur yang dapat kamu terapkan sebagai cara budidaya bengkoang.

Cara Budidaya Bengkoang

Dalam melakukan pembudidayaan bengkoang sebenarnya tidak ada trik jitu atau khusus yang harus kamu lakukan, namuan berikut ini ada beberapa pedoman dalam melakukan pembudidayaan bengkoang yang mungkin dapat kamu pelajari dan praktekkan, agar mendapatkan hasil budidaya yang maksimal.

1.Penyiapan Dan Pengolahan Lahan

pengolahan lahan sebagai salah satu cara budidaya bengkoang

Lahan menjadi hal pertamanyang harus kamu siapkan jika ingin melakukan budidaya bengkoang. Lahan yang harus kamu siapkan untuk menanam bengkoang tidaklah harus luas, sesuaikanlah dengan lahan yang kamu miliki saja. Namun jika lahan yang kamu miliki cukup luas, kamu dapat menyiapkan lahan untuk melakukan budidaya bengkoang dengan langkah-langkah berikut ini:

  1. Melakukan pembajakan atau pencangkulan pada lahan yang telah disiapkan. Hal ini bertujuan agar tekstur tanah menjadi lembek dan gembur, sehingga mudah dalam melakukan penanaman. Dengan melakukan pencangkulan ataupun pembajakan pada lahan,  gulma pengganggu seperti rerumputan dan yang lainnya menjadi mati.
  2. Buatlah bedeng-bedeng pada lahan yang telah dilakukan pencangkulan dengan ukuran panjang bedeng  ± 10 meter, lebar bedeng  10 – 100 cm, tinggi bedeng 20 – 30 cm, dan jarak antar bedeng  40 – 50 cm. Ukuran bedeng tersebut  bukanlah ukuran pasti yang harus kamu tiru, kamu dapat menyesuaikan dengan lahan yang kamu miliki. Namun usahakan agar jarak antar bedeng tidak terlalu rapat, hal ini bertujuan agar tetap ada lahan sisa yang akan digunakan sebagai jalan air.
  3. Melakukan penaburan pupuk kompos atau pupuk kandang sebagai pupuk dasar dan kemudian aduk secara merata.
  4. Siapkan lubang tanam di atas bedengan dengan ukuran kedalam 5 – 7 cm.
  5. Satu bedengan dapat terdiri dari 2 baris pada bagian lubang tanam dengan jarak 25 cm dan 30 cm.
Baca Juga:  Cara Budidaya Neon Tetra Bagi Pemula

2. Penyiapan Bibit

Benih tanam dapat kamu dapatkan dengan cara membelinya di toko pertanian terdekat di wilayahmu. Namun jika ingin lebih berhemat, kamu dapat menggunakan bibit bengkoang buatan sendiri. Langkah -langkah membuat bibit bengkuang buatan sendiri adalah sebagai berikut:

  1. Pilih atau cari bengkuang yang memiliki bentuk yang sehat, berbentuk sempurna, berumur tua dan memiliki kulit yang sudah kering.
  2. Simpan beberapa waktu di tempat yang lembab hingga umbi bengkoang tumbuh tunas.
  3.  Lakukan penyeleksian tunas dengan cara memilih tunas yang tumbuhnya paling dekat dengan pusat umbi.
  4. Tanam umbi yang telah lolos seleksi tunas dan biarkan hingga umbi berbunga hingga menghasilkan polong.
  5. Polong yang dihasilkan bisa kamu panen dan dapat kamu gunakan sebagai benih.

Cara tersebut merupakan cara terbaik untuk mendapatkan benih bengkoang yang berkualitas.

3.Penanaman Benih

Sebelum melakukan penanaman benih, sebaiknya benih dilakukan proses  perendam atau penyemaian terlebih dahulu selama 6-12 jam, kemudian tiriskan dan biarkan selama satu hari. Dengan melakukan proses penyemaian, calon-calon tunas akan tumbuh dan siap untuk dilakukan penanaman.

Penanaman benih bengkoang sangat mudah untuk dilakukan. Kamu hanya perlu memasukkan benih bengkoang yang telah kamu siapkan pada setiap lubang tanam yang telah disiapkan. Dalam satu lubang, kamu dapat mengisinya dengan 1 biji bibit bengkoang lalu timbun dengan tanah. Lalu siram secukupnya untuk mempertahankan kelembaban tanah.  Kebutuhan benih bengkoang kira-kira 25-30 kg per hektar.

4.Pemeliharaan

Dalam melakukan pemeliharaan tanaman bengkoang, hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah penyiraman. Meskipun pada dasarnya bengkoang merupakan tanam kering, namun jika terjadi kekeringan yang ekstrim pada lahan tanaman, tetap perlu adanya kegiatan penyiraman yang cukup. Namun perlu diingat,  penyiraman jangan dilakukan setengah basah, hal ini akan membuat tanaman mati dan layu.

Baca Juga:  Cara Budidaya Tanaman Strawberry

Ketika tanaman sudah berumur ± 2 minggu, kamu sudah bisa melakukan tahap penyiangan dan penyulaman. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara membersihkan gulma-gulma pengganggu yang terdapat di sekitar tanaman. Sedangkan untuk penyulaman, kamu dapat melakukan jika terdapat tanaman bengkoang yang tidak tumbuh. Jika terdapat tanaman bengkoang yang tidak tumbuh, sebaiknya lakukan penyulaman menggunakan kacang tanah, karena jika kamu melakukan penyulaman menggunakan bibit bengkoang baru,  dia tidak akan bisa mengejar pertumbuhan bibit bengkoang lama. Penggunaan kacang tanah sebagai bibit penyulaman juga difungsikan untuk menambah nitrogen pada tanah.

Ketika bengkoang berumur 3 minggu, kamu dapat melakukan pemupukan yang pertama. Kamu dapat menggunakan pupuk kompos ataupun sekam kering. Untuk hal pemberian pupuk, kamu dapat sesuaikan dengan bagaimana kondisi tumbuhan. Jika tumbuhan terlihat kurang sehat dan pertumbuhannya dinilai kurang, kamu dapat memberikan pupuk dengan porsi yang penuh. Namun apabila tanaman terlihat subur, lakukan pengurangan pada jumlah pupuk yang diberikan.

Pada umur 1 bulan, lakukan pengguntingan pucuk daun pertama. Hal ini bertujuan agar tanaman bengkoang dapat menumbuhkan tunas baru yang lebih banyak. Dan ketika bengkoang berumur 2 bulan, lakukan kembali pengguntingan pucuk daun dan bunga. Pengguntingan kedua dapat kamu lakukan setelah bunga mekar hampir 80%, karena jika pengguntingan dilakukan di saat bunga belum mekar, hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ubi menjadi tidak maksimal, ubi akan berbentuk kecil-kecil layaknya wortel. Pada pengguntingan kedua ini juga kamu dapat melakukan seleksi tanaman sebagai cikal untuk dijadikan bibit pada nantinya.

Pada umur 3,5 bulan lakukan pengguntingan ketiga. Gunting semua bunga dan daun muda termasuk bunga yang ada di ketiak-ketiak daun, jangan sampai terlewat. Setelah pemotongan ketiga perkembangan umbi terjadi sangat cepat.

Baca Juga:  Cara Budidaya Jambu Kristal Bagi Pemula

Baca Juga : Cara Ternak Jangkrik Bagi Pemula

Pengendalian Hama Dan Penyakit

Pada umumnya, tanaman bengkoang tidak akan mudah terserang hama maupun  penyakit. Meskipun demikian, kamu harus tetap melakukan perawatan agar para hama seperti   bercak daun, tungau daun merah dan kumbang tidak muncul. Kamu dapat melakukan antisipasi dengan melakukan rotasi tanaman dengan menggunakan tanam palawija lain, pengolahan tanah yang paripurna, sanitasi kebun dan pemilihan benih atau bibit yang baik.

Pemanenan

Pemanenan tanam bengkoang dapat kamu lakukan setelah tanaman berumur kurang lebih 4 Bulan, dengan cara menggali pada pusat umbi. Dengan mengacu pada segala prosedur penanaman dan  perawatan yang baik dan benar yang telah disebutkan di atas, kemungkinan besar kamu dapat memperoleh panen bengkoang  hingga 7-8 ton per hektar.

Sekian informasi mengenai cara budidaya bengkoang, semoha bermanfaat. Terimakasih…….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *