Sudah bukan rahasia umum lagi jika jahe merah merupakan salah satu tanaman yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Memiliki kandungan minyak atsiri atau esensial dan senyawa bioaktif yang cukup beragam seperti, shogaols, paradols dan gingerol, jahe merah menjadi salah satu tanaman yang dicari guna dijadikan sebagai bahan obat anti radang, anti kanker, dan anti jamur.
Dengan adanya segudang manfaat tersebut, jahe merah menjadi salah satu tanaman obat yang paling banyak dicari dan juga memiliki harga jual yang cukup mahal, yaitu sekitar RP 5.000/kg. Tingginya minat dan juga harga jual yang tergolong tinggi, mencoba melakukan budidaya jahe merah merupakan salah satu opsi bisnis yang dapat dicoba guna menambah penghasilan.
Berdasarkan informasi dari beberapa pihak yang telah mencoba, melakukan budidaya jahe merah bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Selain modal yang dikeluarkan relatif rendah, media pembudidayaan juga tidak memerlukan tempat yang luas. Seseorang dapat menggunakan pekarangan atau halaman rumah yang masih terlihat kosong, guna melakukan budidaya jahe merah dengan menggunakan polybag.
Bagi kamu yang merasa tertarik untuk mencoba melakukan budidaya jahe merah di polybag, simaklah artikel berikut ini karena akan membahas hal tersebut secara detail.
Cara Budidaya Jahe Merah di Polybag
Meskipun melakukan budidaya jahe merah di polybag bukan merupakan sebuah kegiatan yang sulit untuk dilakukan, namun agar hasil panen yang didapatkan menjadi maksimal, kamu perlu mengetahui bagaimana tata cara budidaya jahe merah di polybag yang baik dan benar seperti berikut ini:
1.Menyiapkan alat, bahan dan pembuatan media tanam
Langkah pertama yang harus kamu lakukan jika ingin melakukan budidaya jahe merah adalah menyiapkan beberapa alat dan bahan yang diperlukan, seperti berikut ini:
- Polybag dengan ukuran minimal 40×50 cm dan jumlah sesuai dengan kebutuhan.
- Tanah liat yang subur dan gembur
- Pupuk organik
- Pasir, bila tanah yang digunakan mengandung fraksi liat yang cukup tinggi.
Media tanam yang digunakan untuk menanam jahe merah di polybag adalah dengan mencampurkan beberapa bahan di atas secara merata, dengan menggunakan perbandingan 2:1:1 atau 3:2:1.
2.Melakukan pemilihan bibit
Setelah alat dan bahan yang diperlukan telah selesai disiapkan, langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah melakukan pemilihan bibit jahe merah. Melakukan pemilihan bibit menjadi salah satu tahapan krusial yang harus dilakukan dengan hati-hati dan detail, karena bibit menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dari hasil panen yang dihasilkan.
Berikut ini adalah ciri-ciri bibit jahe merah yang dapat dikatakan baik untuk digunakan:
- Sudah berumur 9-10 bulan
- Memiliki ukuran rimpang yang besar
- Terlihat mulus, cerah dan sehat.
3.Melakukan proses perkecambahan
Setelah bibit dengan kualitas yang baik telah berhasil didapatkan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh seorang pembudidaya jahe merah membantu bibit tersebut melakukan proses perkecambahan, sebelum bibit masuk ke dalam fase penanaman.
Pada tahap ini, jemur bibit jahe sebentar saja(jangan sampai kering), lalu simpan pada ruangan tertutup selama kurang lebih 1-1,4 bulan. Setelah memasuki bulan kedua atau tepatnya 2 minggu setelah bibit diperlakukan, rendam bibit tersebut dengan air, kemudian simpan pada tempat yang lembab guna memacu pertumbuhan kecambah pada bibit tersebut. Lakukan pengontrolan setiap hari dengancara membasahi bibit yang terlihat mulai kering.
Dalam kurun waktu kurang lebih 2 minggu, bibit akan mulai berkecambah dan siap untuk disemaikan. Lakukan penyemaian secara vertikal dengan cara menaruh bibit-bibit jahe yang sudah berkecambah ke dalam peti yang telah diisi dengan abu gosok dan sekam. Penyemaian dilakukan hingga tumbuh 3-5 daun sejati
4.Penanaman bibit
Cara penanaman bibit jahe merah yang telah selesai dilakukan penyemaian adalah dengan membuat lubang sebesar bibit di tengah-tengah polybag, lalu masukan bibit jahe merah yang akan digunakan ke dalam lubang tersebut dan kemudian tutup lagi dengan menggunakan campuran tanah, pupuk kompos dan pasir.
5.Perawatan
Dalam hal perawatan, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pembudidaya jahe merah adalah melakukan penyiraman, pemupukan dan pengendalian hama. Penyiraman dapat dilakukan satu kali dalam sehari, namun jika kondisi terasa sangat panas, penyiraman dapat dilakukan dua kali dalam sehari. Setelah tanaman memasuki usia 3-4 minggu, penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan fermentasi SOT HCS atau pupuk organik.
Jika terdapat hama dan atau penyakit pada tanaman segera bersihkan dengan menyemprotkan insektisida atau fungisida alami (organik) agar kualitas jahe tetap sehat. Bersihkan juga gulma yangterdapat di sekitar jahe jika ada. Setiap 25 hari sekali, atau ketika sudah terlihat jahe menyembul keluar tanah, lakukan penambahan media tanam setebal 10 cm. Begitupun seterusnya sampai fase panen.
Baja Juga :Cara Budidaya Pepaya California
6.Panen
Pemanenan dapat dilakukan jika umur tanaman jahe merah telah menginjak usia 10 bulan. Untuk mengetahui mana jahe merah yang sudah tua dan siap untuk dipanen dapat dilihat dari bentuk fisik dari daun dan batang. Pada umumnya, jahe merah yang sudah tua dapat terlihat dari daun dan batangnya yang terlihat mulai mengering.
Cara pemanenan dapat dilakukan dengan mecetok atau merobek kantong polybag yang terdapat jahe merah siap panen, lalu angkat rimpang jahe secara hati-hati. Setelah semua rimpang jahe telah terangkat semua, bersihkan semua kotoran yang menempel dengan cara mencucinya dengan air bersih.
Itulah informasi mengenai bagaimana cara budidaya jahe merah di polybag bagi kamu yang merasa tertarik melakukan budidaya tanaman obat ini. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat bagimu dan terimakasih telah membaca…