Cara Ternak Jangkrik Bagi Pemula

Jangkrik (Gryllidae) merupakan jenis serangga yang masih memiliki kekerabatan yang cukup dengan dengan belalang jika dilihat dari bentuk tubuh dan kepalanya. Bagi sebagian orang Asia percaya jika jangkrik merupakan hewan yang dapat memberikan keberuntungan jika dipelihara. Bahkan juga ada sebuah permainan yang bernama laga cengkerik, dimana hewan jangkrik dijadikan hewan aduan yang melibatkan taruhan berupa uang ataupun benda berharga lainnya.

Jika dilihat dari segi ekonomi, ternyata jangkrik juga  memiliki potensi untuk dijadikan ladang bisnis oleh sebagian orang, yaitu dengan melakukan ternak jangkrik. Masih tingginya permintaan pasar akan ketersediaan jangkrik sebagai pakan burung, menjadikan harga jual jangkrik dibanderol dengan harga yang cukup lumayan. Melakukan ternak jangkrik dengan skala kecil maupun besar sudah digeluti oleh banyak orang saat ini karena omset  yang di dapatkan terbilang cukup menjanjikan. Dalam melakukan ternak jangkrik ternyata tidak membutuhkan biaya yang besar, sehingga sangat cocok untuk dicoba oleh para peternak pemula yang berminat untuk dijadikan pekerjaan sampingan.

Cara Ternak Jangkrik Bagi Pemula

Bagi kamu yang masih pemula dan belum mengetahui bagaimana cara melakukan budidaya ternak jangkrik, berikut ini ada beberapa langkah-langkah yang dapat kamu terapkan jika ingin memulai budidaya jangkrik:

  1. Menyiapkan Lokasi Ternak

    Hal pertama yang harus dilakukan oleh para pemula jika ingin beternak jangkrik adalah menyiapkan lokasi yang cocok untuk melakukan budidaya jangkrik. Pada umumnya, tempat yang sunyi, gelap dan memiliki intensitas matahari yang kurang namun memiliki sirkulasi udara yang baik menjadi tempat tinggal yang paling disukai oleh jangkrik. Pilihlah tempat yang tidak dekat dengan jalan raya, cukup jauh dari pemukiman, ataupun tempat-tempat yang sekiranya jauh dari kegiatan manusia.

  2. Pemilihan Bibit

    Pemilihan bibit yang baik dan unggul sangat diperlukan guna menunjang produktivitas hasil panen yang baik. Bibit jangkrik yang baik dan unggul dapat dilihat secara fisik dengan memenuhi persyaratan seperti : tidak memiliki cacat tubuh, gerak lincah, memiliki ukuran yang seragam. Umur jangkrik yang baik untuk dijadikan bibit berada pada rentang umur 10-20 hari.

    Penyesuaian jumlah jangkrik jantan dan betina juga perlu dilakukan agar mempercepat perkembangbiakan. Standar perbandingan jumlah yang baik adalah 1 jangkrik jantan : 5 jangkrik betina.

    Cara membedakan antara jangkrik jantan dan betina dapat dilihat dari jumlah ekor. Jangkrik jantan biasanya hanya memiliki 2 ekor, sedangkan jangkrik betina memiliki  3 ekor.

  3. Pembuatan Kandang

    Dalam melakukan budidaya ternak jangkrik, kadang dapat dibuat menggunakan berbagai jenis bahan seperti kardus, papan ataupun triplek. Desain kandang ternak jangkrik standar biasanya akan berbentuk kotak/peti dengan spesifikasi dan memiliki unsur pendukung perlakukan pada kandang sebagai berikut :

    1. Spesifikasi Kandang

      1. Berbentuk kotak/peti
      2. Memiliki ukuran panjang 100cm, lebar : 60 cm dan tinggi : 40 cm, dengan memiliki penutup bagian atas yang dapat dibuka tutup.
      3. Memiliki lubang ventilasi yang berjarak 10 cm dari atas, dengan ukuran 50 x 70 cm dan ditutup menggunakan kawat ukuran halus.
      4. Setiap sudut bawah kotak/peti setidaknya harus memiliki kaki dengan ukuran 10-20 cm, disesuaikan dengan tempat dan kebutuhan.
      5. Menyiapkan pasir, tanaman kering, jerami atau lumpur sawah guna menjadi media untuk bertelur.
    2. Unsur Pendukung Perlakuan Pada Kandang

      1. Meletakan mangkuk/nampan berisikan air atau oli bekas pada kaki-kaki kandang untuk mencegah hama seperti semut masuk ke dalam kandang.
      2. Melakukan kontrol rutin kelembaban kandang di musim kemarau dengan penyemprotan atau melakukan penutup kadang menggunakan karung/kain basah.
      3. Apabila telur jangkrik sudah berumur 5 hari, lakukanlah pemisahan.
  4. Pemberian Pakan

    Dalam melakukan budidaya ternak jangkrik, pakan yang diberikan dapat berupa konsentrat ayam yang telah dihaluskan dengan campuran bekatul, jagung, tepung ikan, ketan hitam dan vitamin. Kalian juga dapat memberikan sawi, wortel dan jagung muda guna menjadi pakan tambahan.

    Waktu pemberian makan pada jangkrik juga harus diperhatikan dengan sangat cermat. Karena jika terjadi keterlambatan dalam pemberian pakan, jangkrik dapat berubah menjadi kanibal/ saling memakan satu sama lain.

  5. Penetasan Telur

    Jika jangkrik sudah melewati fase perkawinan dan mampu menghasilkan telur,  langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah melakukan pemisahan telur yang dihasilkan untuk segera dilakukan proses penetasan.

    Siapkan tempat yang berupa kandang kecil yang didalamnya di isi media pasir, sekam atapun handuk secukupnya, lalu tuangkan 1 – 2 sendok teh telur jangkrik pada kandang yang telah disiapkan. Dalam satu sendok teh telur, biasanya akan terdapat 1500 – 2000 telur jangkrik.

    Selama proses penetasan, telur akan mengalami perubahan warna dari warna bening hingga menjadi keruh dan kemudian menetas. Pada proses penetasan telur ini, perlu adanya penyemprotan dengan menggunakan air ke bagian cangkang telur secara menyeluruh setiap hari. Hal ini bertujuan agar suhu kelembapan tetap terjaga dengan baik sehingga dapat membantu dalam proses penetasan yang sempurna.

  6. Pemanenan

Dalam tahap pemanenan jangkrik dapat dilakukan dalam tiga periode waktu, yaitu pada saat bertelur, waktu jangkrik masih muda dan waktu jangkrik sudah dewasa. Sebaiknya pemanenan dilakukan sesuai dengan permintaan pasar.

Pada pemanenan jangkrik dalam bentuk telur memanglah dapat dilakukan pemanenan dalam waktu cepat, namun biasanya harga jualnya lebih murah. Waktu panen jangkrik dalam bentuk telur dapat dilakukan sejak 2 hari indukan mereka mati.

Pada pemanenan jangkrik muda dapat dilakukan setelah jangkrik memiliki kisaran umur 40-50 hari sejak menetas. Sama halnya dengan pemanenan dengan bentuk telur, harga jual jangkrik muda relatif rendah.

Pemanenan jangkrik dengan umur yang sudah dewasa menjadi periode pemanenan yang paling menguntungkan. Meskipun memiliki masa tunggu paling lama, namun harga jualnya lebih mahal. Pemanenan jangkrik dewasa dapat dilakukan setelah jangkrik berumur 50-60 hari.

Analisis Modal Yang Di Butuhkan Untuk Tenak Jangkrik

Berbicara tentang modal yang dibutuhkan dalam melakukan ternak jangkrik tentu saja sangat bervariasi, tergantung berapa besar skala ternak yang kan kamu lakukan. Namun jika kamu masih merasa sebagi pemula, jangan langsung melakukan ternak jangkrik dengan skala yang besar, kamu dapat mencoba terlebih dahulu dengan menggunakan 1 kg . Berikut adalah perincian biaya atau modal yang harus kamu siapkan jika ingin memulai beternak jangkrik dengan menggunakan bibit 1 kg.

  • Bibit Jangkrik 1kg = Rp 250.000,00
  • Media ternak = Rp 310.000,00
  • Kebutuhan Pakan: Rp 400.000,00
  • Kebutuhan lain-lain : 200.000,00

Jadi total biaya yang harus kamu siapkan untuk melakukan pembudidayaan ternak jangkrik dari mulai pembibitan hingga dapat melakukan panen denagn menggunakan bibit 1 kg adalah Rp 1.160.000,00.

Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Strawberry

Menghitung Potensi Keuntungan

Setelah mengetahui besarnya modal yang harus disiapkan jika ingin melakukan ternak jangkrik bagi pemula, kurang lengkap rasanya jika tidak melakukan penghitungan potensi keuntungan yang mungkin bisa didapatkan setelah melakukan pemanenan.

Setelah jangkrik berusia kurang lebih satu bulan, jangkrik bisa langsung dilakukan proses pemanenan. Jika sudah tiba masa tersebut, berikut adalah penghitungan besarnya keuntungan yang mungkin bisa kamu dapatkan dengan menggunakan harga jual jangkrik rata-rata, yaitu Rp 35.000/kg dan dalam 1 kg bibit yang kamu budidayakan, dapat menghasilkan 80 kg dalam satu bulan:

  • 35.000 x 80 = 2.800.000

Penghitungan keuntungan = Rp 2.800.000 – Rp 1.160.000 = Rp 1.640.000,00

Itulah omset yang mungkin kamu dapatkan dengan melakukan ternak jangkrik menggunakan bibit 1 kg. Namun, pada panen periode ke dua dan seterusnya, kemungkin pasti omset keuntungan yang kamu dapatkan akan semakin bertambah karena sebagian besar modal merupakan jenis modal investasi jangka panjang.

Penutup

Melakukan budidaya ternak jangkrik ternyata dapat dijadikan sebagai bisnis dengan omset yang cukup lumayan. Tidak membutuhkan modal yang besar, namun nyatanya menawarkan keuntungan yang cukup menggiurkan. Setelah membaca dan memahami artikel di atas tentang cara beternak jangkrik bagi pemula, tentunya kalian tidak akan merasa kebingungan lagi jika ingin memulainya.

Baca Juga:  Cara Budidaya Bengkoang Bagi Pemula

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *