Ternak  

Tips Menjalankan Bisnis Ternak Murai Batu Bagi Pemula

Ternak Burung Murai Batu Bagi Pemula
Ternak Burung Murai Batu Bagi Pemula

Sebagian orang masih ragu dalam berternak burung Murai Batu, pasalnya jika tidak tahu betul apa saja ‘ilmunya’ maka resiko untuk gagal akan semakin besar. Oleh sebab itu sebaiknya kita tahu cara menjadi peternak burung yang baik supaya berhasil.

Murai Batu dikenal juga sebagai Kukica Hutan, burung ini termasuk dalam famili Muscicapidae atau burung cacing. Populasinya tersebar di seluruh pulau Sumatra, dan sebagian pulau Jawa.

Menjadi peternak burung Murai Batu bukanlah perkara mudah, pasalnya kamu dituntut untuk sabar dan konsisten dengan apa yang kamu lakukan. Kesempatan akan selalu ada, tak terkecuali untuk peternak pemula, percayalah usaha tak akan mengkhianati hasil.

Pertama, kamu perlu bimbingan dari peternak senior yang lebih dulu terjun ke bidang tersebut. Temukanlah seseorang yang mampu memberikan masukan. Namun agak sulit menemukan seorang ‘guru’ yang sukarela mau mengajari.

Pasalnya, kebanyakan senior merasa bahwa peternak pemula akan menjadi pesaing mereka nantinya. Jikalau tak ada pun tak mengapa, kamu bisa belajar secara mandiri lewat artikel Cara Menjadi Peternak Burung Murai Batu ini misalnya.

Tips Menjadi Peternak Burung Murai Batu

"Kandang

Dalam memulai usaha mandiri, sebaiknya kamu mengetahui dan kenal tentang apa yang kamu kerjakan, dalam hal ini adalah menjadi seorang peternak. Berikut ini beberapa cara menjadi peternak burung Murai Batu yang sukses:

1. Siapkan Modal

Modal yang dimaksud adalah uang yang akan menjadi pondasi utama seorang pengusaha. Mungkin kamu bisa mengukur berapa biaya yang dibutuhkan untuk membeli kandang, sepasang burung Murai Batu, pakan, dan biaya perawatan. Nominalnya bisa berbeda tergantung daerah tempat kamu tinggal dan jenis burung apa yang akan kamu kembang biakan.

2. Perhitungkan Lokasi

Kamu harus memperhitungkan lokasi dimana kandang Murai Batu tersebut akan direalisasikan. Sebaiknya lokasi kandang berada di tempat yang jauh dari kebisingan suara, jauh dari predator dan juga aman dari pencurian. Kamu bisa memilih untuk meletakannya di sekitar rumah.

Tempat penangkaran burung Murai Batu hendaknya selalu dalam kondisi bersih dan tidak terlalu sempit supaya proses reproduksi bisa berjalan maksimal.

3. Riset Pasar

Kamu wajib tahu kondisi pasar jual beli burung Murai Batu, setidaknya kamu tahu dimana harus membeli dan kemana harus menjual. Jangan lupa juta bahwa tujuan utama dari peternak adalah meminimalisir biaya dan memaksimalkan pendapatan.

Carilah tempat yang menjual bibit atau indukan Murai Batu yang harganya miring, dan carilah pasar yang mampu membayar burung yang akan kamu jual nantinya.

4. Pahami Karakteristik Murai Batu

Untuk poin karakteristik burung ini meliputi banyak hal, seperti kriteria indukan Murai yang menjanjikan (mampu reproduksi dengan baik), paham dengan cara merawat anakan Murai Batu, makanan apa yang boleh maupun tidak boleh dan tahu tentang perawatan apa saja yang perlu dilakukan.

5. Masuk Komunitas

Komunitas yang dimaksud tentu saja komunitas pecinta burung Murai Batu. Dengan masuk ke dalam komunitas, maka kamu akan mendapatkan banyak sekali masukan dalam mengelola uhasa ternak burung Murai Batu.

Terkadang tidak semua teori yang kamu pelajari dan praktekan akan sesuai yang diharapkan, karenanya kamu perlu sebuah komunitas supaya kamu mempunyai panduan di dunia nyata.

Modal Usaha Budidaya Murai Batu

Ini hanya sebagai gambaran saja, kemungkinan besar estimasi biaya yang dibutuhkan untuk memulai ternak Murai Batu dari awal sampai profit dibutuhkan modal yang berbeda tergantung lokasi, jenis burung, jenis pakan dan jenis kandang.

Baca Juga:  Cara Ternak Ayam Kampung Pemula

Bagi kamu yang bertanya-tanya berapa sih modal usahanya? Berikut analisis biaya budidaya Murai Batu:

  • Sepasang Murai Batu siap ternak = Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000
  • Sepasang pejantan = Rp 4.000.000 – Rp 7.000.000
  • Sepasang betina = Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000
  • Pembuatan kandang = Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000
  • Pembuatan inkubator = Rp 2.000.000 – 3.000.000
  • Total biaya = Rp 15.000.000 – Rp 25.000.000

Biaya operasional per-bulan:

  • Penyusutan kandang = Rp 3.750.000
  • Penyusutan inkubator = Rp 1.500.000
  • Voer burung = Rp 60.000
  • Jangkrik 1 karung = Rp 50.000
  • Kroto 1 kg = Rp 100.000
  • Biaya perawatan = Rp 450.000
  • Total = Rp 5.910.000

Tips Membangun Kandang Murai Batu yang Ideal

  • Ukuran kandang burung murai batu ideal adalah panjang 1 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2 meter.
  • Kamu bisa membuat penangkaran burung murai batu dengan burung murai batu, penyekatan berupa triplek, tembok, atau kain. Hal ini bertujuan supaya burung Murai Batu tidak saling melihat satu sama yang lain.
  • Sebagian dasar lantai penangkaran bisa berupa karpet, pasir, dan tanah kemudian diberi sekit kapur supaya kondisi tanah memiliki tingkat keasaman yang tepat dan pas, sehingga tanah tidak lebab, burung lebih nyaman dalam bergerak dan terhindar dari penyakit.
  • Harus ada sinar matahari yang masuk ke dalam penangkaran burung murai batu, usahakan ada walaupun hanya sedikit. Hal ini bertujuan agar tubuh burung Murai Batu selalu sehat dangan adanya sinar matahari yang masuk ke penangkaran.
  • Agar burung Murai lebih nyaman di waktu malam hari, dan tidak kedinginan, penangkaran harus diberi lampu 5-10 watt yang berguna untuk menghangatkan tubuh burung murai batu seperti di suasana siang hari.
  • Usahakan tempat penangkaran burung murai batu harus terhindar dari hembusan angin kencang.
  • Pintu dan jeruji tempat penangkaran harus tertutup rapat-rapat agar tikus atau hewan-hewan yang membuat takut burung Murai tidak bisa masuk.
  • Tempat penangkaran harus selalu di berikan air dan makan yang takarannya lebih dari cukup, pada intinya minuman dan makanan jangan sekali kali kosong atau kehabisan.
  • Taruhlah posisi sarang yang bisa di lihat olehmu selaku pemilik peternakan burung Murai Batu, agar mempermudah kamu melihat perkembangan burung murai batu dalam bertelur.

Tips Memilih Murai Betina Sebagai Indukan

Burung Murai Batu betina hasil penangkaran harganya lebih mahal ketimbang hasil tangkapan di hutan (burung liar). Sementara itu, untuk memilih murai betina sebagai indukan sebetunya tidak ada cara yang lain selain menangkarkannya terlebih dahulu dan melihat bagaimana produkfitasnya, serta yang lebih penting adalah bagaimana hasil peranakan atau bibit Murai yang ditetaskannya.

Berikut ini adalah ciri-ciri umum Murai betina unggulan yang dapat Anda pakai sebagai rujukan:

  • Memiliki produktifitas yang baik
  • Bagus dalam merawat telor serta anakannya
  • Menghasilkan bibit-bibit Murai yang baik
  • Mampu mencetak karakter jantan yang berkualitas

Lebih Spesifik lagi, bisa diambil dari banyak faktor untuk menentukan kualitas dari burung murai batu betina:

  • Indukan burung murai batu betina setidaknya memiliki usia kurang lebih 1 tahun.
  • Burung murai batu berkelamin betina wajib terlihat lincah dalam bergerak dan aktif bergerak.
  • Indukan burung murai batu betina memiliki nafsu makan yang tinggi, baik berupa pakan pur dan pakan pendukung.
  • Burung murai batu harus jauh dengan kata minus atau sehat seutuhnya.
  • Tubuh burung murai batu betina harus ideal, jangan terlalu gemuk ataupun terlalu kurus dan jangan lupa harus tanpa cacat di tubuhnya.
Baca Juga:  Cara Ternak Cacing Sutra Bagi Pemula

Cara memilih Indukan burung Murai Batu jantan Berkualitas

  • Pilihlah burung murai batu jantan yang tidak terlalu jinak, dan tidak mudah beradaptasi.
  • Usia burung murai batu jantan kurang lebih 2 tahun.
  • Burung murai batu memiliki nafsu makan yang baik.
  • Indukan burung murai batu jantan terlihat lincah dan aktif bergerak.
  • Pastikan dalam keadaan sehat dan tidak kusam bulunya
  • Burung murai jantan mempunyai ekor yang lebih panjang dan indah

Cara Merawat Burung Murai Batu

1. Rutin Dimandikan

Memandikan burung Murai bisa membuatnya lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan. Namun, sebelum memandikannya kamu perlu melakukan pengembunan lebih dulu. Untuk apa?

Pengembunan dilakukan dengan cara mengangin-anginkan burung Murai Batu selama 30 menit sebelum dimandikan. Idealnya, proses pengembunan burung dilakukan pukul 7 pagi, setelah itu kamu bisa memandikannya.

Saat memandikan burung bisa dilakukan di dalam sangkarnya langsung, tapi perlu diingat bahwa jangan sampai memandikan burung dengan cara menyemprotnya terlalu keras karena hal itu bisa melukai burung. Memandikan burung Murai Batu berguna untuk menghindarkan burung dari penyakit.

Dalam masa adaptasi, pengembunan burung Murai perlu dilakukan dua kali. Setelah di pagi hari, lakukan kembali sebelum membawa masuk burung ke dalam rumah.  Hal ini dilakukan agar burung tidak kaget saat dimasukkan ke dalam rumah. Proses pengembunan kedua bisa dilakukan selama 10 menit saja, agar burung tetap nyaman dan tidak mudah stres.

2. Rutin Dijemur

Salain dimandikan, burung Murai juga butuh dijemur seusai dimandikan. Idealnya proses penjemuran ini dilakukan selama 1 jam saja (tergantung kondisi burung), dan pastikan jangan sampai burung kepanasan.

Perhatikan juga untuk tidak menjemur burung di dekat peliharaan lain atau akses yang mudah dari hewan yang bisa memangsanya, pastikan selalu dalam keadaan aman. Lakukan antara jam 7 pagi hingga jam 10 pagi, kurang lebih 2 jam saja.

3. Menjaga Kebersihan Kandang

Lagi-lagi, kebersihan sangatlah penting karena berhubungan langsung dengan kesehatan burung tersebut. Kamu bisa membersihkan sangkar atau kandang Murai Batu dari kotoran dan sisa makanan yang berceceran. Jangan lupa untuk rutin ganti tempat air minum agar tetap bersih dan terhindar dari jamur.

Dalam memberikan sangkar, perhatikan untuk membuatkan sangkar yang mirip dengan habitat aslinya. Sebab, burung Murai Batu lebih rajin berkicau saat berada di habitat aslinya. Kamu bisa menggantungkan sangkar di pohon atau menyediakan tempat bertengger dari ranting pohon.

4. Mengatur Pola Makan

Pakan Burung Murai
Pakan Murai Batu

Pola makan yang baik akan menghasilkan kicauan yang merdu serta meningkatkan produktifitas dalam peternakan burung Murai Batu. Sebab, nutrisi yang didapakan burung berasal dari makanan sehari-hari.Biasanya pemberian makan dilakukan setelah dimandikan.

Terkadang Murai diberikan pakan jangkrik dengan porsi yang cukup, disesuaikan dengan ukuran tubuhnya. Variasikan dengan makanan lain, misalnya cacing atau kroto sebagai nutrisi tambahan.

5. Melatih atau Melakukan Pemasteran

Jika kamu ingin menjadikan burung Murai Batu tersebut jago dalam bersenandung, maka kamu perlu melatihnya. Melakukan pelatihan atau pemasteran sangat penting agar burung pintar berkicau dengan merdu.

Baca Juga:  Cara Mudah Ternak Entok Bagi Pemula

Melatih Murai Batu rajin berkicau bisa dilakukan dengan memutar master suara merdu burung lain. Kemudian perdengarkan suara tersebut pada burung selama 15 menit.

Lakukan proses ini secara berulang, sebab walau burung Murai Batu pandai meniru, ia tetap harus terbiasa dengan suara master tersebut.Lakukan tiap pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore setiap hari. Pada rentang waktu tersebut dipercaya lebih mudah bagi burung untuk menangkap suara master.

Cara Merawat Anakan Burung Murai Batu

"Anakan

  • Saat anakan burung murai batu berusia 1 minggu biarkan saja indukannya yang merawat.
  • Setelah anakan murai mampu melihat (tidak merem) maka anakan tersebut bisa dipanen kemudian diloloh sendiri.
  • Setelah anakan murai mulai dewasa dan terbiasa dengan pakan, kamu bisa melatihnya dengan memberikan pur basah.
  • Jika dirasa burung murai batu sudah terbiasa dengan pur basah, kamu bisa melanjutkannya dengan pur kasar. Taruh saja pakan berupa pur kasar di wadah tempat makan, supaya burung murai batu terbiasa makan sendiri.
  • Tahap terakhir, menunggu anakan burung murai batu bisa mandiri, makan sendiri, dan siap di jual kembali. Anakan murai bisa kamu jual atau memilih untuk menjadikannya indukan juga untuk menambah income kelak.

Contoh Ternak Burung Murai Batu

Bapak Sutoni yang berani menjual dua ekor sapi kesayangannya untuk terjun ke usaha ternak burung. Pak Sutoni rela menjual apa yang sudah lama dimilikinnya untuk mencoba peruntungan pada hal yang baru baginya. Hal ini relevan dengan quote:

Untuk mendapatkan sesuatu, kita harus merelakan (melepaskan) sesuatu.

Untungnya, setelah beberapa tahun berjalan, usaha ternak burung Murai Batu ini mulai menunjukan hasilnya. Sapi yang dulunya dijual, kinipun bisa dibeli kembali berkat budidaya ini.

Bapak Sutoni ini sebenarnya tidak mengerti sama sekali tentang burung murai batu, bisa dibilang ia adalah seorang pemula dalam bisnis tersebut. Namun karena keinginannya dan ketekunannya yang terus belajar dan belajar kepada yang ahlinya, tidak malu untuk bertanya membuat Pak Sutoni semakin bersemangat dalam berbisnis ternak burung murai batu.

Usaha tak akan menghianati hasil, pada akhirnya Pak Sutoni merasakan keuntungan yang dari kerja keras dan ketekunan pak sutoni dalam berbisnis ternak burung murai.

Jika kamu ingin sukses dalam menjalankan budidaya Murai Batu ini, maka wajib hukumnya untuk belajar. Entah dari komunitas, guru, atau belajar secara mandiri lewat YouTube maupun artikel seperti yang kamu lakukan sekarang.

Manusia modern berevolusi ketika mereka belajar dan berinovasi, pemahaman keilmuan itulah yang kemudian membuka banyak peluang untuk menyelami berbagai bidang bisnis. Jika Pak Sutoni aja bisa berhasil dalam dunia bisnis ternak burung murai batu, tentu saja kamu juga bisa  (S&K berlaku, hehe).

Penutup

Demikian artikel mengenai budidaya, tips, serta ternak burung Murai Batu yang bisa kamu jadikan referensi sebelum memulai atau bahkan menjalankan bisnis tersebut. Pada awalnya mungkin bisnis tersebut tidak berjalan mulis, masih tertatih-tatih dalam perintisannya tapi bukankah setiap pebisnis tidak ada yang langsung sukses dan terkenal?!

Jangan putus asa untuk belajar berternak burung murai batu. burung ini cukup sulit dalam pembudidayaannya tapi ingat hasil yang akan kita dapat pasti membuat kamu bertambah semangat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *